Saturday, August 15, 2020

Buku IRSA 1-7 sudah tersedia free online.

 Buku IRSA 1-7 sudah tersedia free online. Silahkan bagi bapak/ibuk/mahasiswa bisa membaca untuk perkuliahan, sekaligus jadi referensi Berikut IRSA Book Links:
1. IRSA Book Series on Regional Development No. 1: https://bit.ly/irsabook1
2. IRSA Book Series on Regional Development No. 2: https://bit.ly/irsabook2
3. IRSA Book Series on Regional Development No. 3: https://bit.ly/irsabook3
4. IRSA Book Series on Regional Development No. 4: https://bit.ly/irsabook4
5. IRSA Book Series on Regional Development No. 5: https://bit.ly/irsabook5
6. IRSA Book Series on Regional Development No. 6: https://bit.ly/irsabook6
7.  IRSA Book Series on Regional Development No. 7: https://bit.ly/irsabook7

Thursday, August 6, 2020

Utang Luar Negeri Swasta

Perlu data ULN Swasta utk melihat tekanan dan pola:

1.      Data Outstanding Utang --> data ini lebih akurat dibandingkan no. 2 & 3

2.     Rencana Pembayaran --> bisa berubah krn bisa saja ketika JT tempo tidak jadi dibayar atau ditutup dengan utang baru

3.       Rencana Penarikan --> rencana bisa berubah

Data no. 2 & 3 tidak dipublish krn masalah akurasi dan lebih sensitif.
Kebijakan pajak DER untuk mengendalikan ULN swasta (kebijakan DER sebenarnya utk mengatur WP yg berusaha menurunkan pajak melalui penambahan utang).

-          ULN Perbankan telah dipantau dengan lebih baik.

-          Data ULN swasta listed dan non-listed belum ada

-          IKNB (multifinance) ULN relatif lebih tinggi.

-          -          PKLN --> Coverage + Insentif + Sanksi + Prinsip Kehati-hatian

-          Uang masuk (capital inflow) dalam bentuk equity relatif lebih sehat dan aman krn ada lasting interest. Capital inflow equity sebesar <10% masuk kategori portofolio. Sedangkan jika >10% masuk ke direct investment.

-          Dari ketiga jenis investasi di BoP yang paling kuat dampaknya terhadap nilai tukar adalah portfolio investment, kemudian other investment.

-          Loan agreement secara umum masuk ke other investment tapi jika ada afiliasi masuk ke Direct Investment

-          BoP --> JT Utang berdasarkan original maturity

-          SPV anak perusahaan secara manual BoP masuk ke Direct Investment tetapi secara substansi masuk ke portfolio krn SPV adalah paper company.

-          Model pengaturan ULN --> model India & Korea

-          Mendorong hedging. Klo bank ada net open position.

-          Contoh Korea --> ratio aset valas thd kewajiban valas yg  jatuh tempo 3 bulan

-          ULN swasta yang mana yang sensitif?

-          Tekanan Nilai Tukar:

o   ULN --> DI, PI, OI

o   CAD:  ekspor 100 yg hanya masuk ke Indonesia mungkin hanya sekitar 80. Impor 90, keperluan valas utk membayar impor bisa lebih dari 90.

o   Transaksi valas antara residen yg menciptakan excess demand. Spt Pertamina, PLN yg meminta ke bank tapi bank tidak punya valas akhirnya bank masuk ke pasar shg mencipatakan excess demand. --> BI akan mengatur hal ini.

-          Penarikan ULN utk impor barang konsumsi --> tidak sehat

-          Pola JT ULN swasta: utang deviden biasanya JT pada Juni dan Oktober sedangkan loan agreement JT sesuai schedule pembayaran.

 

Saturday, March 17, 2018

Uji Coincidence Index

Granger Causality Test --> Jika kedua variabel saling ber-Granger Causality maka ada hubungan coincidence
EViews Menu: Quick --> Group Statistics --> Granger Causality Test

VAR(p) dimana p = lag. Lag yang terlalu besar akan mengurangi degree of freedom.
Data random walk --> tidak stasioner
Jika data tidak stasioner tetap dapat dibuat VAR dengan memasukkan trend sebagai variabel (variabel eksogen --> c @trend) karena menurut Simms data dalam bentuk difference sulit untuk menjelaskan arti ekonominya.
Unsrestricted VAR
Di dalam VAR, signifikansi tidak terlalu penting.
Lag Optimal: View --> Lag structure --> Lag length criteria
Stability model VAR: View --> Lag sructure --> AR root table.
Jika titik berada di luar unit circle --> VAR tidak stabil

Uji Kointegrasi
Johansen --> untuk variabel yang tidak stasioner.
VECM --> model VAR yang direstriksi dengan kointegrasi antar variabel
Model VAR(3) --> VECM(2) dengan first difference

Pengujian Johansen bersifat successive:
Ho: r = r0          --> ditolak
H1: r0 = r0 +1
next,
Ho: r = 1   --> ditolak
H1: r = 2
next,
Ho: r = 2  --> diterima --> rank = 2
H1: r = 3

Variabel terkointegrasi menunjukkan coincide variable.
Yt = BXt + ut
ut = Yt - BXt   --> persamaan kointegrasi
E(ut) = 0
Yt - BXt = 0 ; Yt berkoefisien satu

Genhol
c:> genhol   namafile.inp

Genhol under DOS
Start Windows --> Open --> Run --> CMD

Census X-13
d11 --> T x C x E
d12 --> T x C
d13 --> T

Normalisasi
Z = (Yi - mean Y)/Standar Deviasi Yi

Cross Correlogram
Quick --> Group Statistics --> Cross Correlogram
(-) Lag --> Cement c GDP(-2)
(+) Lead --> Cement c GDP(2)





Friday, September 29, 2017

Agro Industri

Permasalahan di Agro Industri adalah kekurangan bahan baku terkait dengan kebijakan hilirisasi seperti kakao. Permasalahan lain adalah lahan sehingga perlu adanya integrasi dengan industri. Jawa sudah jenuh untuk semua komoditi agro. Untuk keperluan lahan sebaiknya di luar Jawa. Contohnya, gula dimana Jawa sudah tidak feasible lagi untuk pabrik gula sehingga sebaiknya dipindah ke Sumatra/Lampung. Akan tetapi memerlukan jaringan irigasi yang baik. Gula menghadapi tantangan swasembada gula, penataan pabrik gula agar terpadu dengan perkebunan, regrouping dari 50 pabrik gula menjadi 20 pabrik gula, pabrik gula tidak memiliki pasokan dari petani sehingga perlu adanya impor gula rafinasi.

Tuesday, April 12, 2016

Dampak Mikro dan Makro Kenaikan PTKP

Hitung dampak kenaikan PTKP secara mikro terhadap PPh 21 dengan menggunakan data wajib pajak yang detail:

Tambahan Disposable Income (delta Yd) = Wajib Pajak x (PTKP1 - PTKP0)

Kemudian hitung dampaknya secara makro:

Tambahan Konsumsi Rumah Tangga = deltaYd x MPC --> akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Effective rate PPN = 7.55% (bukan 10%)

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) = f(r, saving, ....)

delta Saving = Tambahan disposable income x (1-MPC)

delta Saving --> delta PMTB --> Pertumbuhan Ekonomi (Growth)

Inflasi = delta Konsumsi rumah tangga yang naik --> Md naik --> Inflasi naik --> Growth turun

Inflasi = elastisitas x konsumsi rumah tangga
elastisitas konsumsi rumah tangga terhadap inflasi adalah - 0.23
 
 Dampak PMTB terhadap inflasi dalam jangka pendek tidak signifikan.

Tenaga Kerja
% PDB => .... ribu tenaga kerja
Setiap tambahan persentase pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja baru sekian ribu orang

Contoh:
Jika dampak kenaikan PTKP menyebabkan PPh 21 turun sebesar Rp20 triliun maka ada tambahan disposable income sebesar Rp20 triliun yang akan digunakan untuk:

1. Tambahan konsumsi = 0.55 x Rp20 = Rp11 triliun
2. Tambahan investasi = 0.45 x Rp20 = Rp9 triliun


Asumsi: MPC = 0.55 --> kecil karena biasanya 0.6 - 0.7 dan MPS = 0.45

Kemudian tambahan konsumsi dan investasi ini akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi sebesar 0.138 dengan perhitungan:

1. Elastisitas konsumsi x delta konsumsi = 0.006 x 11 = 0.066
2. Elastisitas investasi x delta investasi = 0.008 x 9 = 0.072

Asumsi: elastisitas konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi = 0.006 dan elastisitas investasi terhadai pertumbuhan ekonomi = 0.008