Buku IRSA 1-7 sudah tersedia free online. Silahkan bagi bapak/ibuk/mahasiswa bisa membaca untuk perkuliahan, sekaligus jadi referensi Berikut IRSA Book Links:
1. IRSA Book Series on Regional Development No. 1: https://bit.ly/irsabook1
2. IRSA Book Series on Regional Development No. 2: https://bit.ly/irsabook2
3. IRSA Book Series on Regional Development No. 3: https://bit.ly/irsabook3
4. IRSA Book Series on Regional Development No. 4: https://bit.ly/irsabook4
5. IRSA Book Series on Regional Development No. 5: https://bit.ly/irsabook5
6. IRSA Book Series on Regional Development No. 6: https://bit.ly/irsabook6
7. IRSA Book Series on Regional Development No. 7: https://bit.ly/irsabook7
Assalamualaikum
Bismillaah
Saturday, August 15, 2020
Buku IRSA 1-7 sudah tersedia free online.
Thursday, August 6, 2020
Utang Luar Negeri Swasta
Perlu data ULN Swasta utk melihat tekanan dan pola:
1. Data Outstanding Utang --> data ini lebih akurat dibandingkan no. 2 & 3
2. Rencana Pembayaran --> bisa berubah krn bisa saja ketika JT tempo tidak jadi dibayar atau ditutup dengan utang baru
3. Rencana Penarikan --> rencana bisa berubah
Data no. 2 & 3 tidak dipublish krn masalah akurasi dan lebih
sensitif.
Kebijakan pajak DER untuk mengendalikan ULN swasta (kebijakan DER sebenarnya
utk mengatur WP yg berusaha menurunkan pajak melalui penambahan utang).
- ULN Perbankan telah dipantau dengan lebih baik.
- Data ULN swasta listed dan non-listed belum ada
- IKNB (multifinance) ULN relatif lebih tinggi.
- - PKLN --> Coverage + Insentif + Sanksi + Prinsip Kehati-hatian
- Uang masuk (capital inflow) dalam bentuk equity relatif lebih sehat dan aman krn ada lasting interest. Capital inflow equity sebesar <10% masuk kategori portofolio. Sedangkan jika >10% masuk ke direct investment.
- Dari ketiga jenis investasi di BoP yang paling kuat dampaknya terhadap nilai tukar adalah portfolio investment, kemudian other investment.
- Loan agreement secara umum masuk ke other investment tapi jika ada afiliasi masuk ke Direct Investment
- BoP --> JT Utang berdasarkan original maturity
- SPV anak perusahaan secara manual BoP masuk ke Direct Investment tetapi secara substansi masuk ke portfolio krn SPV adalah paper company.
- Model pengaturan ULN --> model India & Korea
- Mendorong hedging. Klo bank ada net open position.
- Contoh Korea --> ratio aset valas thd kewajiban valas yg jatuh tempo 3 bulan
- ULN swasta yang mana yang sensitif?
- Tekanan Nilai Tukar:
o ULN --> DI, PI, OI
o CAD: ekspor 100 yg hanya masuk ke Indonesia mungkin hanya sekitar 80. Impor 90, keperluan valas utk membayar impor bisa lebih dari 90.
o Transaksi valas antara residen yg menciptakan excess demand. Spt Pertamina, PLN yg meminta ke bank tapi bank tidak punya valas akhirnya bank masuk ke pasar shg mencipatakan excess demand. --> BI akan mengatur hal ini.
- Penarikan ULN utk impor barang konsumsi --> tidak sehat
- Pola JT ULN swasta: utang deviden biasanya JT pada Juni dan Oktober sedangkan loan agreement JT sesuai schedule pembayaran.
Saturday, March 17, 2018
Uji Coincidence Index
EViews Menu: Quick --> Group Statistics --> Granger Causality Test
VAR(p) dimana p = lag. Lag yang terlalu besar akan mengurangi degree of freedom.
Data random walk --> tidak stasioner
Jika data tidak stasioner tetap dapat dibuat VAR dengan memasukkan trend sebagai variabel (variabel eksogen --> c @trend) karena menurut Simms data dalam bentuk difference sulit untuk menjelaskan arti ekonominya.
Unsrestricted VAR
Di dalam VAR, signifikansi tidak terlalu penting.
Lag Optimal: View --> Lag structure --> Lag length criteria
Stability model VAR: View --> Lag sructure --> AR root table.
Jika titik berada di luar unit circle --> VAR tidak stabil
Uji Kointegrasi
Johansen --> untuk variabel yang tidak stasioner.
VECM --> model VAR yang direstriksi dengan kointegrasi antar variabel
Model VAR(3) --> VECM(2) dengan first difference
Pengujian Johansen bersifat successive:
Ho: r = r0 --> ditolak
H1: r0 = r0 +1
next,
Ho: r = 1 --> ditolak
H1: r = 2
next,
Ho: r = 2 --> diterima --> rank = 2
H1: r = 3
Variabel terkointegrasi menunjukkan coincide variable.
Yt = BXt + ut
ut = Yt - BXt --> persamaan kointegrasi
E(ut) = 0
Yt - BXt = 0 ; Yt berkoefisien satu
Genhol
c:> genhol namafile.inp
Genhol under DOS
Start Windows --> Open --> Run --> CMD
Census X-13
d11 --> T x C x E
d12 --> T x C
d13 --> T
Normalisasi
Z = (Yi - mean Y)/Standar Deviasi Yi
Cross Correlogram
Quick --> Group Statistics --> Cross Correlogram
(-) Lag --> Cement c GDP(-2)
(+) Lead --> Cement c GDP(2)
Friday, September 29, 2017
Agro Industri
Tuesday, April 12, 2016
Dampak Mikro dan Makro Kenaikan PTKP
Tambahan Disposable Income (delta Yd) = Wajib Pajak x (PTKP1 - PTKP0)
Kemudian hitung dampaknya secara makro:
Tambahan Konsumsi Rumah Tangga = deltaYd x MPC --> akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Effective rate PPN = 7.55% (bukan 10%)
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) = f(r, saving, ....)
delta Saving = Tambahan disposable income x (1-MPC)
delta Saving --> delta PMTB --> Pertumbuhan Ekonomi (Growth)
Inflasi = delta Konsumsi rumah tangga yang naik --> Md naik --> Inflasi naik --> Growth turun
Inflasi = elastisitas x konsumsi rumah tangga
elastisitas konsumsi rumah tangga terhadap inflasi adalah - 0.23
Dampak PMTB terhadap inflasi dalam jangka pendek tidak signifikan.
Tenaga Kerja
% PDB => .... ribu tenaga kerja
Setiap tambahan persentase pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja baru sekian ribu orang
Contoh:
Jika dampak kenaikan PTKP menyebabkan PPh 21 turun sebesar Rp20 triliun maka ada tambahan disposable income sebesar Rp20 triliun yang akan digunakan untuk:
1. Tambahan konsumsi = 0.55 x Rp20 = Rp11 triliun
2. Tambahan investasi = 0.45 x Rp20 = Rp9 triliun
Asumsi: MPC = 0.55 --> kecil karena biasanya 0.6 - 0.7 dan MPS = 0.45
Kemudian tambahan konsumsi dan investasi ini akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi sebesar 0.138 dengan perhitungan:
1. Elastisitas konsumsi x delta konsumsi = 0.006 x 11 = 0.066
2. Elastisitas investasi x delta investasi = 0.008 x 9 = 0.072
Asumsi: elastisitas konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi = 0.006 dan elastisitas investasi terhadai pertumbuhan ekonomi = 0.008